Monday 16 November 2015

Pernah Datang Nang Soden ?


Tidak asing bagi masyarkat Kota Wisata Batu bahkan terselubung hingga kawasan Malang raya dan sekitarnya. Terdapat sebuah tempat warung kopi yang menyediakan beberapa menu makanan atau sejenisnya. Kira – kira pada tahun 2004 - 2005 pertama dibuka, bisa dikatakan hanya masyarakat sekitar yang sering terlihat berada di tempat tersebut. Kesederhanaan tempat ini terlihat dari bentuk bangunan persegi panjang kira-kira panjang hanya 6-7 meter dan lebar 4-5,  terbuat dari anyaman bambu sebagai batas ruang. Terdapat meja panjang dan beberapa kursi untuk menikmati menu yang tersedia. Dan pada sisi samping didapati meja pendek beralaskan karpet kan kusi panjang, untuk menikmati dengan suasana luar.

Berbagai menu yang sediakan warung kopi ini, awalnya tidak ada menu yang special yang menjadi ciri khas tempat tersebut. Tetapi fakta yang terjadi dimasyarakat sekitar telah ramai diperbincangkan seolah – olah telah menjadi bahan khayalan ketika menikamati makanan ditemani hujan. Wedang angsle, disediakan ketika sore, Es campur yang lebih segar dinikmati saat panas siang hari, Mie instan, dengan penambahan bumbu tersendiri, telor yang tercampur dn sayur sebagai pelengkap. Tetap tenang, karena tidak lupa untuk menyediakan minuman dan berbagai jenis camilan.

Pada umumnya masyarakat membeli mie instan untuk dimasak sendiri, karena cara pembuatan yang mudah dan  banyak dijumpai di toko – toko terdekat dengan berbagai merek. Atau mungkin setiap merek menawarkan berbagai rasa makanan lain. Namun mie instan yang ditawarkan dari warung kopi ini, menjadi sangat special hingga sekarang. Penambahan bumbu rahasia atau semacamnya membuat mie instan warung kopi ini tetap ada hingga sekarang. 

Selain menyediakan menu special, juga berpendapat bahwa view pemandangan Kota Wisata Batu dari atas. Tepatnya warung kopi ini terdapat pada sebelah loket sebelum masuk ke tempat wisata yaitu Taman Rekreasi selecta. Udara dingin menjadi teman siapa saja yang datang menikmati suasana sekitar warung kopi tersebut. Lambat laun banyak masyarakat mengetahui tentang menu special hingga suasana sekitar, tidak tau dari mana mreka mengetahuinya, atau mungkin hanya sekedar dari mulut ke mulut. Ketika warung kopi ramai pengunjung, banyak dari mereka lebih memilih menikmatinya di trotoar sebelah warung tersebut.

Hampir setiap lapisan masyarakat mengetahui bahkan masyarakat luar kota sengaja datang jauh jauh untuk hanya membeli mie. Menu mie dengan penambahan cabe yang ditaburkan di atas mie telah menjadi cirri khas tersendiri dari warung ini, lebih dari warung yang menyediakan mie dimana pun, pada waktu itu atau mungkin hingga sekarang. Harga yang sangat terjangkau menjadikan setiap lapisan masyarakat remaja hingga dewasa mudah untuk mendapatkan satu porsi.  

Untuk siapa saja yang pernah datang ke warung ini pasti akan mendapatkan pengalaman yang mungkin sulit dilupakan atau bisa juga akan datang setiap waktu yang diinginkan. Khususnya remaja mungkin sekarang dewasa pasti pernah mampir sekedar ngopi atau menikmati menu yabg disajikan. Bahkan pernah rindu untuk datang lagi, bisa juga karena sedang lapar, atau yang paling disayangkan kalian mengenal atau menjadi kenal pemilik warung kopi tetapi pemilik warung tidak mengenal bahkan tidak mengetahui nama kalian.

Bagaimanapun warung ini adalah warung kopi karena tertuliskan hanya “warung kopi” namun yang terjadi lebih terkenal bahwa warung ini adalah Warung Soden. Tidak banyak orang yang bekerja di dalamnya. untuk orang pengantar menu yang telah di pesan pelanggan adalah dengan sebutan Jomek. Nama Jomek diambil karena Jomek adalah nama panggilan aslinya. Pada awalnya keluarga Soden sendiri yang mengantarkan atau membantu berjualan. Kemudian jomek menjadi pekerja yang di percaya hingga sekarang.

Warung soden yang lebih menjadi akhrab kepada siapapun yang mau memulai, menjadi tempat nongkrong dan mengenal lebih dalam. Semisal, orang mengajak temannya untuk datang kesitu, atau bisa jadi teman yang diajak datang sendiri kemudian hari dan mengajak teman lainnya. Begitu saja terus banyak yang tahu. Hingga sekarang tetap masih ada dan menantimu datang lagi.

Songgoriti menjadi tempat yang aman untuk berselingkuh

 sumber gambar : panoramio.com
Songgoriti, Terletak di kawasan barat Kota Wisata Batu, mengenai banyak pengetahuan tentang sejarah peninggalan pada zaman kerajaan. Oleh hal itu kawasan tersebut dijadikan tempat wisata. Pada awalnya tujuan dibangunnya kembali kawasan songgoriti yaitu untuk tempat wisata yang diharapkan lebih bisa mensejahterahkan masyarakat sekitar kawasan songgoriti dengan membuka lapangan pekerjaan yang disediakan pihak yang berwenang. Selain yang bekerja di dalam wisata, bekerja sebagai pedagang yang ditujukan untuk wisatawan.

Dengan keadaan yang sedemikian rupa, kawasan wisata songgoriti semakin ramai dikunjungi dan banyak yang memilih untuk bermalam, dibangunlah hotel – hotel yang ada di songgoriti. Selain dilihat sebagai tempat wisata, letak geografis yang strategis dipicu bisa menarik wisatawan untuk bermalam di kawasan tersebut. kira-kira seperti itu.

Ketika bisnis hotel atau penginapan menjanjikan di kawasan songgoriti, mulailah bermunculan penginapan dengan system menyewakan perkamar, yang ditujukan untuk pengunjung khusunya Kota Wisata Batu. Beberapa tahun kemudian hampir setengah dari masyarakat songgoriti mengikuti bisnis penginapan. Namun sekarang hampir semua warga songgoriti memiliki beberapa ruang kamar untuk disewakan kepada pengunjung. Penginapan tersebut biasanya menggunakan sebut vila.

Pasar atau perkembangan penginapan meningkat, dikarenakan permintaan atau pengunjung penginapan meningkat. Oleh hal tersebut memberikan lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang tidak mendapatkan bagian bekerja disektor wisata songgoriti yang dikelola oleh pemerintah. Kebanyakan masyarakat lebih memilih pekerjaan tersebut mungkin karena bekerjaan yang mudah dan berpendapatan besar.

Banyaknya jumlah yang hampir seluruhnya kepemilikan vila songgoriti menyebabkan persaningan yang membuat mereka banyak memberikan fasilitas sedemikian rupa agar bisa menarik wisatawan. Maka kemudian harganya pun menjadi lebih pantas untuk vila perkamarnya. Ketika sebagian besar vila songgoriti menawarkan fasilitas yang hampir sama, menjadikan mereka menawarkan harga yang lebih murah dari tempat lainnya. Sama halnya dengan pedagang yang memberikan diskon untuk menarik pengunjung. Dengan cara penawaran yang seperti itu, menjadikan pengunjung kebanyakan adalah anak muda usia yang relative belum menikah, karena harga yang ditawarkan lebih murah.

Sudah tidak asing lagi untuk masyarakat kawasan Malang raya bahwa vila songgoriti tersebut adalah suatu tempat yang aman, karena terlalu banyak vila yang ada di kawasan songgoriti. Ketika sudah banyak yang mengetahui estensi dari kawasan songgoriti tersebut, banyak pengunjung yang mencari pemandu vila di dalam kamar. Bagaimanapun itu adlah suatu pengunjung yang dianggap sebagai peluang pelanggan, sehingga dengan cara yang sedemikian rupa dicarilah orang yang mau menjadi pemandu vila di dalam kamar. Keadaan tersebut secara tidak langsung menjadiakan lapangan perkerjaan.

Dari wawancara yang sadapatkan dari salah satu pemilik vila yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa “sebenarnya saya tidak mau menyediakan untuk tempat yang disalahgunakan, namun saya hanya menyediakan tempat yang saya tidak mau tau mereka menggunakannya untuk apa.” Artinya pemilik vila hanya mencari uang dari vila, untuk masalah pengunjung mau berbuat seperti apa,itu urusan mereka. Selain itu, ketika ada yang memprotes tentang siapa dan bagiamana keadaan di dalam kamarnya. Orang tersebut menjawab “ya sudah mas, aku kasi tahu bahwa pendapatan saya setelah menjadi pengusaha vila itu lumayan daripada menjadi buruh. Ya saya suruh mereka yang protes itu untuk merubah rumahnya atau Cuma menambah kamar untuk disewakan.” Artinya, orang yang protes tidak memiliki vila, maka otomatis mereka tidak merasakan bagaimana pendapatan yang dihasilkan dari vila. Mungkin banyaknya vila songgoriti tersebut tercipta oleh karena hal yang sedimikian rupa.

Mungkin masyarkat di luar songgoriti beranggapan bahwa songgoriti adalah tempat yang terpandang sebelah mata. Namun bagi masyarakat songgoriti itu sendiri adalah asset, sama halnya apel, tempat wisata lainnya, yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. Mungkin juga itu baik, daripada banyak pasangan yang mesum tidak sesuai tempatnya, misalnya di tempat – tempat terbuka. Dengan harga yang terjangkau maka bisa menikmati kenikmatan bagi mereka dan aman. Dengan sisi lain itu juga bisa disebut solusi social karena memberikan atau menyediakan tempat yang sesuai daripada berkeliaran ke tempat yang tidak seharusnya dipergunakan. Misalnya, berselingkuh lebih baik di vila dari pada ketempat lain yang memicu terbongkarnya perselingkuhan mereka, walaupun vila ditujukan bukan untuk perbuatan seperti itu. Ketika sudah perselingkuhan terbongkar, hal yang tidak di inginkan pun terjadi, dan munculah permasalahan baru.

pertanyaannya disini adalah, siapakah pihak yang mendapatkan keuntungan dan siapa pihak dirugikan  ?

Friday 13 November 2015

Tentang Kota Wisata Batu

Kota Wisata Batu terbagi tiga kecamatan diantaranya kecamatan Bumiaji, kecamatan Batu, dan kecamatan Junrejo. kecamtan Bumiaji terbagi menjadi 8 desa, yaitu Desa Bulukerto ,Desa Giripurno, Desa Gunungsari, Desa Pandanrejo, Desa Punten,Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Desa Sumber Brantas. Kecamatan batu terbagi menjadi 8 desa, yaitu Desa Oro-oro ombo, Desa Sidomulyo, Desa sumberejo, Desa pesanggahan, Desa ngaglik, Desa sisir,Desa songokerto ,Desa temas. Kecamatan yang terakhir yaitu kecamatan Junrejo terbagi menjadi 7 desa, yaitu Desa Beji, Desa Dadaprejo, Desa Mojorejo, Desa Pendem, Desa Tlekung, Desa Torongrejo. 
 
Sebelum banyak tujuan wisata dan berubah menjadi kota yang dikenal sebagai kota wisata, Kota Batu telah memiliki icon yang telah menjadi khas yaitu buah apel. Pada saat itu banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai petani apel dan kebanyakan dari mereka telah sukses dengan hasil pertanian mereka. Dengan hasil pertanian yang melimpah buah apel dari kota batu ini bisa menembus pasar nasional. Selain itu Kota Batu dikenal kota yang dingin. 

Tujuan wisata di Kota Batu dulu sangat berbeda dengan sekarang, bisa dikatan bahwa wisata di Batu itu sendiri adalah wisata yang alami. Kota Batu menyajikan wisata hampir tersebar merata di Kota batu. Berbicara wisata kota Kota Batu terdapat pada bagian utara Kota Batu itu sendiri. Ditandai dengan jalan yang ramai menuju wisata yang terletak pada bagian utara. Lebih tepatanya ada tiga tujuan utama yang biasa ramai dijadikan wisatawan untuk berwisata. Bahkan mungkin jalan raya kota Batu ramai hanya pada saat akhir pekan, pada waktu itu. 

 Pada bagian utara kota Batu itu sendiri terdapat pemandian air panas cangar terletak di Desa Sumber brantas. Pada waktu itu pemandian tersebut masih termasuk dalam wilayah desa Tulungrejo dengan berbagai alasan, kemudian Sumber brantas yang dulunya sebuah nama dusun telah berganti menjadi Desa Sumber brantas. Tepatnya Pemandian air panas cangar terletak di kaki gunung welirang. Dulunya di percaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit karena pada air panas tersebut mengandung belerang. Maka kemudian banyak masnyarakat local maupun interlokal menjadikan tujuan berwisata. 

Selain pemandian air cangar terdapat wisata yang masih termasuk dalam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Wisata ini menyajikan air terjun yang sangat alami. Selian itu daerah tersebut sering digunakan untuk acara berkonteks alam misalnya kegiatan persami, outbound, dan masih banyak lagi. Wisata ini yaitu Wisata coban Talun. 
 
 selekcta

Tidak terlalu jauh dengan Wisata Coban Talun, terdapat tujuan wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Pemandian Selecta menyediakan pemandangan alam yang sangat asri dengan berbagai taman yang tertata sedemikian rupa sehingga mampu menjadikan daya tarik wisata untuk berkunjung. Pada pemandian Selecta terdapat unsur sejarah yang menjadi bagian dari tujuan wisata. Sejarah tersebut menjadi sejarah karena terdapat bangunan rumah yang dulunya pernah ditinggali oleh bapak proklamator sebagai tempat singgah pada saat berkunjung. 

Dari ketiga tujuan wisata tersebut berdampak pada pembangunan hotel atau vila yang terletak di sekitaran wilayah wisata-wisata tersebut. Untuk masnyarakat sendiri banyak yang membangun tempat permanen atau semi permanen untuk dibuat berdagang buat apel yang pada waktu itu kebanyakan yang dicari oleh pengguna jalan yang berkunjung untuk menikmati akhir pekan dengan menghabiskan waktu dengan berwisata di kawasan Kota Batu sebagai oleh-oleh atau yang lainnya. Dengan berjalannya waktu, perkembangan Kota Batu sangat cepat berkembang dalam aspek pariwisata. Terpilihnya walikota yang baru, pada waktu itu, dipicu sebagai pembawa perubahan tersebut. pembangunan satu persatu tujuan wisata yang ada di kota Batu memiliki dampak positif atau negative tergantung dengan pemikiran dan kebutuhan dengan fakta yang ada di lapangan. Saat ini Kota Batu telah berganti dengan Kota Wisata Batu. Terdapat banyak perkembangan dalam bidang pariwisata, atau sampai permasalahan-permasalahan yang terjadi.